Serial Ramadan (2) : Tema Besar Puasa Adalah Taqwa, Bukan Menahan Lapar!


Kerapkali datang bulan puasa, pikiran kita akan tertuju tentang bagaimana asyiknya menahan lapar dan haus. Tidak makan dan minum hingga pergi dan terbenamnya matahari di Barat. Dalam ceramah tarawih yang baru saja saya dengar beberapa jam yang lalu “Kalau hanya menahan lapar saja, kucing juga bisa” dikatakannya sambil sedikit nada humor. Diam-diam saya setuju dalam hati terkait apa yang saya dengar waktu itu. Bahkan binatang seperti ular, mungkin sudah sangat terlatih untuk berpuasa.

Dalam al-Qur’an, kita disuruh berpuasa itu tujuannya adalah bertaqwa. Pengertian taqwa pembaca lebih mengerti daripada penulis. Mungkin secara garis besar, penulis berpendapat bahwa taqwa itu segala sesuatu yang seiring dengan kebaikan, karena perintah Tuhan itu jelas adalah sebuah kebaikan. Maka segala sesuatu yang baik walaupun tidak diperintah Tuhan, menurut saya itu merupakan taqwa juga.

Merujuk pada keterangan dalam al-Qur’an, jelas bahwa tema besar puasa adalah taqwa, bukan menahan lapar! Menahan lapar bagi penulis hanya merupakan begian kecil saja dari taqwa. Puasa memang menimbulkan banyak manfaat bagi tubuh atau spiritual. Namun penulis tidak mau berpendapat seperti itu untuk meyakinkan diri dalam menjalankan puasa. Karena, bila ternyata puasa tidak ada manfaatnya bagi tubuh misalnya, tidak akan berarti lagi perintah al-Qur’an.

Puasa, menahan lapar-dahaga dan menahan nafsu bukan semata-mata praktek rutin beragama, melainkan  terletak soal ketaatan dan ketaqwaan. Di sinilah poin utamanya menurut penulis. Kita sering menekankan puasa itu tema pokoknya adalah menahan lapar dan haus tanpa melihat arti terdalam puasa itu sendiri. Jika saja berpuasa hanya sekedar menahan lapar dan haus, penulis sendiri tidak akan repot-repot melaksanakannya. Tetapi, karena puasa merupakan tema-tema dalam dimensi ketawaan, maka penulis tidak akan banyak protes, karena inilah perintah Tuhan.


Remaja Masjid Al-Istiqomah Pojok, Kadungora, Garut 2015


Berpuasa tanpa bertaqwa menandakan prinsip kita seperti layaknya hewan. Tentu sangat dangkal spirit keagamaan kita bila seperti itu. Oleh karenanya tema utama berpuasa yang dikatakan di dalam al-Qur’an tentang ketaqwaan sepertinya harus menjadi spirit utama kita dalam berpuasa. Repot bila tema besar  itu sampai terbalik.  Terkadang kita salah paham dan mengutamakan menahan lapar dan hausnya saja. Gara-gara pijakan awal kita tidak begitu benar, akhirnya semangat Ramadan sedikit demi sedikit meluruh di akhir bulan. Bila tidak percaya silahkan lihat barisan salat tarawih yang makin hari makin ada kemajuan!

 

 

 

 

 

 




Comments