Ramadan bulan diwajibkannya puasa selama sebulan penuh bagi umat muslim.
Sebagaimana yang difirmankan Allah, “Hai
orang-orang yang beriman telah diwajibkan bagi kamu berpuasa, sebagaimana telah
diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS.2:183).
Berdasarkan dalil tersebut maka puasa Ramadan hukumnya wajib bagi seluruh umat
muslim.
Puasa selain menahan lapar dan dahaga tentunya menahan diri dari nafsu
syahwat dan hal-hal lain yang bisa membatalkannya. Laparnya orang yang berpuasa berdasarkan
penelitian medis memberikan manfaat baik
bagi kesehatan tubuh. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, ternyata menahan
lapar juga baik untuk perkembangan spiritual seseorang.
Kebiasaan menahan lapar (baca: puasa) sudah dilakukan sejak zaman para
Nabi dan Rasul serta para sahabatnya. Hal itu yang membuat keimanan mereka terus
bertambah kepada Allah Swt. Lantas, apa saja manfaat menahan lapar saat umat
muslim berpuasa khususnya bagi perkembangan spiritual seseorang?
10 Keutamaan Menahan Lapar
Secara umum, rata-rata umat muslim merasakan keimanan dan ketaqwaannya
menigkat selama bulan suci ramadan. Itulah hemat penulis salah satunya faedah
dari menahan lapar saat kita berpuasa.
Sementara itu, Jalaluddin Rahkmat (2008 : 217-224) dalam bukunya The Road To
Allah, menjelaskan secara rinci 10 faedah atau keutamaan menahan lapar
menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin.
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh tasawuf falsafi yang cukup populer
hingga kini. Kitab-kitabnya banyak menjadi rujukan para akademisi yang menggeluti
disiplin ilmu tasawuf. Berikut 10 manfaat dan keutamaan menahan lapar menurut
Imam Al-Ghazali yang diterangkan Jalaluddin di dalam buku The Road To Allah
:
1. Membersihkan hati dan menajamkan mata batin.
Kebiasaan menahan lapar dapat membersihkan hati dan membuka mata batin. Jalal mengutip apa yang dikatakan Yazid Al-Busthami, atau juga dikenal dengan sebutan Al-Hallaj, bahwa lapar itu ibarat mega, bila perut lapar, seseorang akan mencurahkan hujan hikmah dari dalam hatinya.
2. Melembutkan hati dan membersihkannya sehingga mampu merasakan kelezatan berpikir.
Setiap orang biasannya ramai berzikir kepada Allah lewat tadarrus, shalat tarawih dan itikaf di masjid saat bulan Ramadan. Itu semua membuat diri seseorang merasakan betapa sangat dekat dirinya dengan Allah SWT dan saat itu pula kita sangat menikmati suasana zikir selama Ramadan.
3. Meluluhkan dan merendahkan hati, menghilangkan kesombongan dan keliaran jiwa.
Kesombongan dan keliaran jiwa dapat dihilangkan dengan menahan lapar. Saat kondisi lapar tubuh manusia menjadi lemah, itu menandakan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, tiada daya dan upaya kecuali atas kekuatan dari Allah SWT.
4. Mengingatkan pada ujian dan azab Allah.
Saat kita berada dalam kondisi lapar, maka pada
saat itu akan teringat akan ujian Allah SWT. Sebagaimana Firman Allah SWT “Sungguh
kami akan menguji kalian dengan sebagian rasa takut, rasa lapar, serta
kekurangan harta, jiwa dan buah. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang yang
sabar” (QS.2 : 155).
5. Mematikan keinginan untuk berbuat maksiat dan
menguasai nafsu amarah.
Al-Ghazali mengatakan bahwa kondisi kenyang
itu dapat menggerakan dua syahwat yang berbahaya yaitu syahwat farji (seks)
dan syahwat bicara. Oleh karena, kecil
kemungkinan orang yang berpuasa, yang menahan lapar dan haus, berbuat
maksiat kemaluan dan lisan.
6. Mengurangi tidur dan membiasakan jaga.
Rahasia Rasulullah selalu terjaga sepanjang
malam yaitu karena beliau sering mengosongkan perutnya. Bahkan dalam suatu
kisah, beliau pernah tidak makan selama tiga hari berturut-turut. Sehingga,
saat kondisi perut lapar bisa mengurangi tidur yang berlebihan.
7. Memudahkan menjalankan ibadah.
Ibadah pun terasa mudah saat kita berada
dalam kondisi menahan lapar. Karena menahan lapar bisa memudahkan kita untuk
menjalankan berbagai ibadah yang diperintahkan Allah SWT. Itu terbukti saat
suasana Ramadan tiba, di mana-mana umat muslim rajin mendatangi masjid-masjid
untuk shalat dan memohon ampunan.
8. Menyehatkan tubuh dan menolak penyakit.
Penelitian medis dan klinis saat ini telah
membuktikan bahwa menahan lapar bisa berbuah baik bagi kesehatan tubuh.
9. Mengurangi mu’nah atau dengan istilah mutakhir
konsumerisme.
Belajar menahan lapar juga mengurangi
tingkat konsumsi seseorang. Lebih jauh lagi seseorang bahkan dapat memberi
infak dan sedekah pada orang lain atas kelebihan harta yang dimilikinya.
10. Mempunyai peluang untuk memberikan kelebihan harta
buat membantu yang lemah.
Orang yang menahan lapar biasannya mengerti
keadaan orang-orang di sekitarnya yang kesusahan mencari makan sehari-harinya.
Itu membuat diri seseorang gemar berbagi pada orang lain karena ia pun juga
merasakan ketika dalam kondisi lapar.
Itulah sepuluh manfaat dan keutamaan menahan lapar ketika berpuasa bagi kondisi spiritual seseorang. Dengan menahan lapar dan dahaga tersebut, mudah-mudahan diri kita mampu mendekatkan diri (taqarrub) kepada Sang Khalik, Allah SWT.
Comments
Post a Comment