Suatu masa kumelihatmu menyumbang senyum dan tawa pada suasana senja
Di balik jendela diam-diam kuperhatikan dirimu itu
Kuhela nafas dan perlahan menghembuskannya
Kita berdekatan namun kita juga berjauhan
Terbesit masa lalu, bola mataku seketika menyorot wajahmu waktu itu
Apakah kamu tak sudi mengucapkan sesuatu padaku atau tak sempat saja?
Kalau aku bukannya tak ingin menyapa, hanya malu saja karena bukan siapa-siapamu
Kututup jendela hingga senyummu tak lagi kuperhatikan, tawamu perlahan menghilang digiring angin
Kita telah berlalu melewati masa-masa paling sulit dan rumit
Melewati rasa sakit pada masing-masing diri yang lemah ini
Kita tinggal masa lalu yang membekas di pikiran dan kalbu
Setiap kuingat dirimu yang dulu selalu kuminta kebahagiaan untukmu dan aku!
Comments
Post a Comment