Hikmah Dalam Musibah





Manusia merupakan mahkluk Allah SWT yang diberi kelebihan kecerdasan kecerdasan spiritual-kecerdasan kecerdasan Akal. Setiap manusia dibekali kemampuan untuk mempelajari berbagai peristiwa menjadi bingkai kesalehan untuk menjalani kehidupan. Kemampuan tersebut akan membimbing manusia dalam suatu pandangan hidup tak lagi dilihat sebagai suatu beban yang berat untuk dipikul dan dijalani. Namun, menjadi kesempatan untuk meraih kebahagiaan yang sebenarnya di akhirat kelak.

Kehidupan tak lepas dari suatu musibah, baik berupa bencana alam maupun berupa wabah penyakit. Hal tersebut merupakan suatu ujian, teguran, bahkan pada kondisi tertentu, bisa saja merupakan suatu siksaan dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan di dunia. Pada posisi tersebut, manusia harus pandai menuai hikmah jika ia tetap berada di dalam jalan orang-orang yang beriman dan bertakwa di hadapan Allah SWT.

Akhir-akhir ini, kehidupan kita banyak diwarnai dengan sejumlah musibah yang datang tanpa diprediksikan sebelumnya, terutama musibah wabah yang kini kita kenal dengan Covid-19. Wabah tersebut jelas akan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan kita sehari-hari. Sebagian besar bidang kehidupan terkena imbas wabah tersebut, mulai dari aktivitas pendidikan, ekonomi, kebudayaan, bahkan keagamaan.

Umat islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT hendaknya tidak bersedih dan berpangku tangan saja di tengah musibah yang tengah terjadi ini, melainkan mesti memupuk diri agar tetap bersabar dan menerima dengan lapang dada segala apa yang telah Allah SWT tetapkan untuk hamba-hambanya. Hal tersebut terbentang dengan jelas di dalam Al-Qur’an bahwa “Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)” (QS.2:156).

Perintah untuk bersabar dan tunduk hanya kepada Allah semata disebut pula dalam firman Allah “Maka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang-orang yang berdosa dan orang-orang yang kafir di antara mereka” (QS.76:24). Orang-orang yang beriman akan senantiasa menerima dengan lapang terhadap setiap musibah yang menimpanya. Sejatinya ia mengetahui bahwa Allah SWT akan menyiapkan hadiah kelak di akhirat untuk dirinya jika ia mampu bersabar dan bertaqwa hanya kepada-Nya.

Allah SWT menetapkan suatu musibah bukan berarti Dia tidak menyayangi hamba-hamba-Nya, melainkan agar manusia bisa mengantongi hikmah yang tersirat di dalamnya. Misalnya,  peristiwa munculnya penyebaran covid-19 akhir-akhir yang lebih mendorong semakin giatnya para ilmuwan dalam berusaha mencari resep untuk dijadikan obat. Ditambah semakin bergeliatnya khazanah berpikir dalam studi virus yang kini kita kenal dengan cabang ilmu virologi. Berbekal ilmu pengetahuan yang cukup, akhirnya para ilmuwan bisa mengantisipasi dengan cepat dan tanggap apabila suatu hari virus tersebut muncul kembali.

Walaupun hingga saat ini para ilmuwan belum menemukan penawar covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan tersebut,  akan tetapi para ilmuwan , atas izin Allah SWT, selalu berhasil dalam membasmi penyebaran berbagai virus yang ada di dunia selama ini. Dampak positifnya yaitu orang-orang semakin menyadari bahwa sebaiknya manusia harus merawat pola hidup yang sehat dan bersih.

Manusia Ibarat berjalan di sebuah tebing yang hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu akan selamat atau terjatuh kebawah jurang. Pun dengan musibah yang terjadi saat ini, umat islam harus memupuk kesabaran lebih dalam lagi sambil tetap berusaha dan meminta ampunan kepada Allah SWT. Sehingga, ia akan tergolong ke dalam orang-orang yang beriman dan beramal saleh. jika Ia tidak mampu menghadapi musibah dengan lapang dan sabar, apalagi jika menaruh rasa kesal kepada Allah SWT, bisa saja ia terjatuh dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran kepada-Nya. wallahualam

Comments