Ramadhan Tanpa Status : Sebuah "Challenge" Bagi Anak Milenial




Sumber: Tribun Madura - Tribunnews.com

Hallo insan muda di mana pun anda berada, di medsos kayaknya udah pada rame nih soal status-status yang diperkirakan akan muncul di bulan Ramadhan. Status puasa di hari pertama, status sahur di hari pertama, status buka puasa bersama di hari pertama, status tarawih di hari pertama, iya kan? Pokoknya medsos kalian akan penuh dengan tagar-tagar penuh iman dan taqwa. Hehe…

Ramadhan bukan sebatas objek yang bisa dijadikan status di medsos, nyatanya memang Ramadhan juga bisa dijadikan status kita  dihadapan Allah SWT, betul apa betul? Akankah kita  berstatus sebagai orang yang bertaqwa atau menjadi orang yang biasa-biasa aja, bahkan durhaka? Jangan salah lho, Ramadhan juga akan menstatuskan diri kita, padahal kita juga sering menstatuskan Ramadhan, kan?

Manusiawi sih saat kita ingin meng-upload kegiatan-kegiatan kita dibulan Ramadhan, tapi harus dipilah dan dipilih apa saja yang boleh dan tidak boleh. Takutnya gini brother, niatnya ingin dapat pahala, tau-taunya jadi sia-sia karena perbuatan tadi bisa jadi termasuk riya. Riya itu perbuatan ingin dilihat, didengar, diperhatikan oleh orang lain bukan sama Allah SWT. Jadi, dalam membuat status di medsos harus hati-hati, jangan sampai aktivitas ibadah kita jadi sia-sia karena ingin dilihat oleh orang lain.

Kalau brother-brother mau nge-upload status usahakan bukan aktivitas ibadah tuh . Misalkan nih ya, saat tadarrus, kalau bisa jangan sampai distatusin baru baca surat ini ayat sekian juz segitu. Atau nge-post foto-foto pas lagi shalat tarawih dengan cara selfie sebelum imam takbiratul ihram. Hehe. Usahain janganlah yang kayak gitu-gitu mah ya. Takutnya pahala ibadahnya berkurang gara-gara serba distatusin.

Kalau mau buat status,  boleh tuh  kaya rekomendasi makanan buat buka puasa, buat sahur, tips menjaga tubuh agar tetap kuat, pokoknya hal-hal yang tidak bersinggungan dengan aktivitas ibadah deh , baru boleh di-update di IG, WA, FB dan medsos lainnya. Mudah-mudahan hal tersebut menambah pahala kita di bulan Ramadhan, bukan justru menguranginya.

Mudah-mudahan dengan menahan diri kita untuk mem-posting hal-hal yang berkenaan dengan ibadah kita di bulan Ramadhan bisa membantu meminimalisir kesalahan-kesalahan kita nanti. sekaligus Ini juga jadi sebuah challenge kan, untuk generasi gadget kayak kita ini, bagaimana caranya agar diri kita mampu menahan diri dari perbuatan riya lewat status-status online. Intinya, niatkan segala bentuk ibadah kita ikhlas karena ingin meraih ridha Allah SWT saja, bukan ingin dilihat manusia.

Comments

Post a Comment