Bangkitlah Literasi Mahasiswa!






Opini publik terhadap mahasiswa begitu beragam. Ada yang melihat mahasiswa sebagai anak muda yang sangat idealis, pintar dan berbudi tinggi. Saking besarnya kepercayaan publik terhadap mahasiswa, kadang ia diposisikan  di garda terdepan dalam menganalisa kemelut fenomena sosial .

Tak sedikit pula yang melihat mahasiswa sebagai anak muda yang penuh emosional, pembangkang, tukang demo dan susah diatur. Ditambah lagi dengan penampilan yang tak normal cumpang-camping, kadang publik ilfil melihat pemandangan tersebut. Lebih kentara lagi bila mahasiswa diterawang  dengan kacamata para birokrat, seolah ia adalah bom waktu yang suatu saat bisa  meledak dan menggoyang kursi kekuasaan.

Dunia mahasiswa memang unik dan kompleks. Penuh teka-teki yang sulit ditebak. Sebuah gambaran tentang kelompok sosial yang khas dan pada kondisi tertentu bisa dibilang kelompok yang amat bergengsi  di tengah masyarakat.

Mulai dari gaya berbicara, berprilaku dan berpikirpun mahasiswa punya habituasi yang unik. Kalimat-kalimat lantang seperti teriakan kata "lawan" dan "hidup mahasiswa!" serta kalimat-kalimat nyeleneh yang kadang risih di dengar "Tuhan telah mati", "Agama adalah candu" dan kalimat "Terbentur, terbentur, terbentuk" sudah tak asing lagi di telinga kita.

Diskusi hingga larut pagi--bukan larut malam lagi--sambil menyeruput kopi hitam diselingi rokok, dan biasanya membahas tokoh-tokoh filsafat seperti Karl Marx, Socrates, Nitcze, Noam Comsky, Plato, Aristoteles dan sederet tokoh-tokoh intelektual dunia terkemuka lainnya. Sibuk diskusi kadang melalaikan tugas kuliah dari dosen, bahkan kuliahnya pun tak masuk karena terlalu nyaman untuk tidur siang.

Sekali lagi, dunia mahasiswa memang unik dan kompleks. Orang bisa menemukan berbagai ideologi dan paham yang berbeda-beda di dalam diri setiap mahasiswa. Orientasi mahasiswa yang bergelut di ranah intelektual menandakan bahwa kehidupan mahasiswa tak bisa lepas dari aktivitas literasi.

Literasi dalam KBBI didefinisikan dengan Kemampuan menulis dan membaca, juga diartikan dengan pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Bagi mahasiswa, literasi adalah jantungnya pergerakan. Ketika literasi berhenti, di sanalah ia tak punya arti, karena terhentinya   pemompa jiwa dan pikiran untuk menggerakan sukma dan raga.

Kemampuan literasi mahasiswa merupakan distingsi dengan masyarakat awam lainnya. Hingga,  pada  suatu kondisi tertentu, kemampuan literasi mahasiswa akan menempatkan mahasiswa tersebut di posisi yang dikagumi, diawasi, bahkan diancam apabila membahayakan kemapanan birokrasi.

Seperti kata-kata Pramoediya Ananta Toer, penulis Tetralogi Pulau Buru "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". Kemampuan menulis dan membaca berpotensi untuk menempatkan seorang mahasiswa di tengah masyarakatnya sebagai problem solver. Pramoediya mengatakan bahwa bisa saja orang pintar tidak ada artinya di tengah masyarakat dan hilang dari sejarah jika ia tidak bergelut dengan kegiatan literasi.

Wiji Thukul, seorang aktivis zaman orde baru (orba) mengatakan "Jika aku menulis dilarangaku akan menulis dengan tetes darah!" Mungkin berkat jasa-jasa mahasiswa zaman dulu-lah kini label mahasiswa sangat bergengsi, dikagumi, bahkan ditakuti. Seperti lontaran kalimat  yang  ditegaskan Wiji Thukul di atas yang penuh emosi  menggebu-gebu. Lantaran kritik pedasnya terhadap rezim, kematiannya sampai saat ini masih menjadi misteri.

Literasi mahasiswa merupakan sisi istimewa yang menghantarkan mahasiswa pada sisi substansinya sebagai aktor intelektual publik. Jika seorang mahasiswa tidak mau hilang dari pusaran sejarah, maka menulis dan membacalah.  Jika tidak bisa melawan birokrasi dengan demonstrasi, maka menulis dan membacalah. Dan jika tidak bisa menyampaikan kebenaran dengan lisan maka menulislah dengan tulisan. Semoga literasi mahasiswa bisa menjadi pondasi peradaban bangsa untuk menyongsong kemajuan zaman di masa depan.

Comments

Post a Comment